LIMA LANGKAH DAMPINGI LANSIA PADA MASA PANDEMI.
Berikan perhatian. Aktivitas berbincang santai sudah mampu mengurangi stres pada lansia.
Wabah virus corona memakan waktu yang cukup lama. Semenjak pertama kali terdeteksi di Cina hingga saat ini, wabah sudah berlangsung lebih dari setahun. Sepanjang perjalanan waktu ini, kehidupan manusia banyak mengalami perubahan karena dampak wabah virus corona. Demikian pula dengan lansia. Pastinya lansia akan merasa kesepian karena kerabat, anak, cucu, cicit, menantu dan teman-teman yang berkunjung atau bersilaturahmi sudah tidak ada lagi. Semua berusaha untuk saling menjaga dan tidak menulari orang yang berusia lanjut karena memiliki risiko yang tinggi.
Akibat adanya pembatasan-pembatasan tersebut, tentunya dapat membuat lansia stres. Padahal pembatasan-pembatasan tersebut dilakukan tentunya demi kebaikan lansia. Tentunya dengan sejumlah alasan yang relevan. Pasalnya, boleh dibilang lansia memiliki risiko tinggi terinfeksi. Penyebabnya, sisitem kekebalan tubuh lansia seiring bertambahnya usia menjadi kurang efektif dalam memerangi infeksi. Apalagi bagi yang memiliki penyakit kronis, dapat lebih rumit lagi kondisinya. Untuk itulah, kebanyakan lansia diharapkan tidak melakukan aktivitas keluar rumah dan tidak diizinkan menerima sembarang orang di kediamannya.
Kondisi seperti ini, tentunya berpeluang membuat lansia stres. Berikut beberapa tip yang dapat dilakukan:
1.Lakukan komunikasi secara rutin.
Komunikasi dapat dilakukan tanpa melakukan kontak langsung. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan beragam teknologi. Untuk itu penting mengajari lansia teknologi komunikasi yang paling sederhana, yakni dengan video call. Beruntung sekali bila lansia nya melek teknologi, bisa diajak komunikasi dengan google meet atau zoom meeting. Karena, komunikasi dapat dilakukan dalam suasana yang lebih santai dan nyaman.
Pilih tema mengobrol yang sederhana dan menyenangkan. Misalnya, tentang hobi dansanya dan lagu-lagu favoritnya. Kegiatan ini juga sekaligus merangsang daya ingatnya. Tentunya tak dapat dipungkiri bisa membuat lansia bahagia mengenang hal-hal yang menyenangkan.
2.Jadilah teman curhat yang menyenangkan.
Bersiaplah untuk menjadi teman curhat yang menyenangkan. Dengarkan semua keluhan dan kekhawatirannya. Sekadar mendengarkan dan memberikan masukan-masukan sederhana, sudah mampu mengurangi kekhawatirannya. Dalam situasi yang seperti, mendengar kabar salah seorang sahabat atau kerabat berpulang, terasa sangat tidak nyaman bagi lansia. Ini bisa menjadi pencetus munculnya rasa was-was yang menyebabkan stres pada lansia.
3. Data dan kirimkan kebutuhan sehari-hari.
Tanyakan dan data kebutuhan lansia yang tidak dapat dipenuhi. Dalam situasi seperti saat ini, lansia tidak bisa leluasa bepergian untuk mencukupi kebutuhannya. Untuk itu penting mendata kebutuhannya, bila perlu tanyakan kebutuhan pribadinya. Terutama yang makanan dan obat-obatannya. Pastikan kebutuhan gizi lansia terpenuhi di masa pandemi ini.
4.Infokan seputar hal terbaru tentang pandemi.
Penting bagi lansia mengetahui info terbaru tentang berita-berita seputar pandemi. Baik yang berkaiatan dengan Kesehatan maupun berbagai hal yang berkaiatan dengan kehidupannyanya. Misalnya, aturan dan rambu-rambu tentang vaksin. Kondisi yang dilarang untuk mendapatkan vaksin. Pelaksanaan vaksin, dan lain-lain. Dengan mengetahui info terbaru akan membangun kesadarannya untuk lebih berhati-hati dan dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan.
5.Ajarkan beragam keterampilan sederhana.
Untuk mengisi waktu, ajarkan beragam keterampilan sederhana kepada lansia. Harapannya dengan menlakukan aktivitas ini, dapat mengisi waktu lansia saat harus lebih banyak beraktivitas di rumah. Media untuk menyampaikan informasinya dapat memanfaatkan videocall dengan Whatapps atau line, dan lain-lain. Materi yang diajarkan, misalnya tentang berkebun, memasak yang praktis dan sehat, membuat kreasi sendiri, dan lain-lain.
Sumber: NBCnews.com
Foto: Freepik