Meski kebutuhan akan zat gizi mengalami penurunan, namun banyak lansia yang mengalami kesulitan dalam mengonsumsi makanan karena kemampuan inderanya mengalami penurunan.
Penting mengetahui trik mengolah masakan agar zat gizinya tak terbuang dan kelezatannya pun dapat diraih. Kelezatan menjadi sangat penting karena lansia sudah mengalami penurunan kemampuan indera perasanya.
Sobat Muda Peduli Lansia, seiring dengan bertambahnya usia maka fungsi organ-organ tubuh pun semakin berkurang. Dengan demikian wajar bila lansia mengalami penurunan kebutuhan gizi. Wanita usia 50 -64 tahun, kebutuhan energi per hari adalah 1900 kkal, lebih sedikit 300 kalori dibandingkan dengan kebutuhan energi orang dewasa berusia 19 – 29 tahun.
Perubahan lain yang tampak terlihat adalah kebutuhan akan lemak. Pada orang dewasa kebutuhan lemaknya sebesar 60 -75 gram per hari, sedangkan lansia hanya sebesar 43 – 53 gram. Menurunnya kebutuhan akan lemak ini karena sistem pencernaan untuk mengolah lemak tidak semaksimal seperti saat muda. Demikian pula dengan zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak ,dan protein, kebutuhannya berkurang seiring pertambahan usia. Namun, zat gizi mikronutrien (vitamin dan mineral) cenderung tidak mengalami perubahan, hanya natrium yang harus dikurangi dengan bertambahnya usia.
Meski kebutuhan akan zat gizi mengalami penurunan, namun banyak lansia yang mengalami kesulitan dalam mengonsumsi makanan karena kemampuan inderanya mengalami penurunan. Umumnya indera penciuman dan perasanya sudah tidak berfungsi maksimal. Untuk itu, perlu sejumlah trik untuk meningkatkan selera makan lansia. Berikut beberapa trik yang dapat diterapkan:
- Tingkatkan rasa tanpa menambahkan garam.
Untuk memperkuat rasa masakan tidak harus dengan menambahkan garam. Manfaatkan rempah-rempah segar, bawang merah, bawang putih, jahe, dan lain-lain yang dapat memperkuat rasa sekaligus memberikan sentuhan istimewa pada masakan. Contoh, untuk lebih memperkuat rasa gurih, goreng irisan bawang merah dan bawang putih, kemudian haluskan. Ini akan membuat kuah sup menjadi lebih harum dan gurih.
- Sajikan makanan dengan tekstur yang lembut.
Salah satu persoalan lansia adalah gigi yang mulai goyang atau tanggal dan air liur yang mulai berkurang. Ini tentunya berpengaruh pada kemampuan mengunyah. Untuk itu, pertimbangkan untuk menyajikan menu makanan yang lembut dan mudah dikunyah. Seperti sup, rebusan, dan lain-lain.
- Siapkan aneka buku resep.
Menambah pengetahuan tentang cara pengolahan dan mengkoleksi aneka resep sangat berguna agar variasi makanan yang diolah semakin banyak. Atau, mencari tambahan pengetahuan tentang pengolahan makanan di dunia maya.
- Variasikan dengan bahan yang lebih menyehatkan.
Krim mengandung banyak lemak dan kalori, meski rasanya lebih gurih. Untuk pengganti krim dapat memanfaatkan kentang yang dipotong dadu. Kentang menjadikan sup lebih kaya rasa dan kental. Lebih menyehatkan dibanding krim. Untuk menambahkan rasa manis dapat menambahkan potongan buah pada minuman atau makanan yang akan disajikan. Buah adalah pemanis alami. Beberapa buah dapat menjadi pemanis alami, seperti apel, mangga, kurma, nanas, dan lain-lain.
- Ganti lemak tidak sehat dengan lemak yang baik.
Lansia bukan tidak boleh mengonsumsi lemak sama sekali. Kuncinya adalah menghindari lemak trans dan lemak jenuh, dan menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang tidak membahayakan bagi kesehatan. Beberapa sumber lemak baik antara lain minyak zaitun, avocado, salmon, biji rami, minyak kanola, kacang-kacangan, susu kedelai dan tahu.
- Smoothie trik menyajikan buah dan sayur.
Agar kebutuhan akan buah dan sayur pada lansia dapat terpenuhi, sajikan dalam bentuk smoothie. Smoothie menjadikan sayuran dan buah lebih nikmat dikonsumsi. Cukup diminum dan kaya rasa.
- Gunakan pemanis alami.
Rasa manis banyak disukai lansia. Namun, menambahkan gula untuk menciptakan rasa manis dapat membahayakan kesehatan. Untuk menyiasatinya, cobalah mencampurkan buah yang manis, seperti jagung manis, ubi jalar, buah apel, dan lain-lain. Jadi sumber rasa manisnya alami berasal dari buah dan sayuran.
Sumber:
aplaceformom.com
Foto:
Freepik