Kata-kata positif bisa berdampak besar pada kesehatan lansia.
Pastinya semua bisa memaklumi bahwa lansia umumnya mengalami penurunan kondisi kesehatan seiring dengan penurunan fisiknya. Kita bisa melihat langsung betapa kemampuan gerak lansia mulai terbatas. Keterampilan motorik para lansia, tidak seperti waktu muda dulu.
Namun, mungkin tak sedikit yang mengabaikan akan problem psikis yang bisa dialami lansia. Ya, kondisi emosi para lansia juga bisa menurun. Hanya saja, penampakan penurunan kondisi tersebut tidak sekasat mata penurunan kondisi fisik. Karena itu, kita perlu peka dan jeli melihat suasana emosi lansia. Apalagi, kondisi penurunan fisik atau masalah penyakit yang dialami lansia, bisa menimbulkan problem pada psikis, mental atau emosinya.
Nah, menurut Becca Levy, seorang psikolog yang terlibat dalam riset yang dilakukan WHO (Badan Kesehatan Dunia), sebenarnya ada langkah atau upaya sederhana untuk merespons dengan baik kondisi penuaan seorang lansia. Levy mengatakan, kata-kata positif bisa berdampak besar pada kesehatan lansia.
Levy meyakinkan bahwa semakin positif dan optimis cara pandanga seseorang terhadap penuaan maka akan muncul peningkatan pada faktor cara berjalan, keseimbangan tubuh, daya ingat bahkan kualitas hidup secara keseluruhan pada lansia. Hasil riset itu dilansir Medical Daily.
Levy juga menyarankan para lansia untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan sesuai kondisi dan kemampuan. Selain itu juga menjaga pola makan sehat yang bergizi seimbang.
Menurutnya, kombinasi antara kata-kata atau kalimat positif dengan olahraga dan pola makan sehat dapat membuat lansia tetap sehat secara fisik dan mental. Ia akan tetap gesit, cekatan, mampu berkonsentrasi dan mengingat dengan baik, walaupun usianya semakin bertambah.
Penelitian tentang hal ini sebetulnya sudah dimulai Levy sejak 1990-an. Sang peneliti ini mulai mencoba meneliti tentang bagaimana sikap positif dan negatif dapat berpengaruh terhadap penuaan yang dialami seseorang.