Mengemudi Aman Bagi Lansia

Mengemudi Aman Bagi Lansia

Pastikan fungsi penglihatan, pendengaran dan koordinasi gerak bagus. Serta yang tak kalah penting adalah memiliki respon yang cepat.

Sobat Muda Peduli Lansia, mengemudi merupakan kerja yang terintegrasi. Ada interaksi penglihatan yang terus menerus, respon yang tepat dan akurat, serta kendali sensori – motor yang baik. Untuk itu, kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh pengemudi pun hendaknya prima.

Sayangnya memasuki usia lansia, ada penurunan pada aspek-aspek tersebut yang tentunya akan berpengaruh pada keterampilan mengemudi. Untuk itu, penting bagi lansia mengecek kondisi fisiknya sebelum mengemudi. Perhatikan pula kondisi kesehatan kaki. Bagi lansia yang merasakan nyeri di kaki, sebaiknya jangan paksakan diri untuk berkendara sendiri. Apa saja yang patut diperhatikan sebelum mengemudi bagi lansia.

Pasangan Lansia

  1. Kemampuan Penglihatan.

Kemampuan penglihatan memiliki peranan penting. Untuk itu, lakukan cek kesehatan mata sebelum mengemudi. Melalui pengecekan ini akan diketahui apakah ada gangguan pada mata yang dapat memengaruhi kualitas penglihatan. Bila perlu menggunakan kacamata, ikutilah saran dokter. Jangan lupa atur ketinggian tempat duduk sehingga dapat melihat jarak sampai sekitar tiga meter di depan mobil.

Waspadai pula ketika menyetir di malam hari. Sebagian lansia tidak mampu melihat jelas karena silau dengan sinar lampu mobil yang berasal dari arah berlawanan. Ini disebabkan ukuran pupil yang mengecil seiring bertambahnya usia, sehingga berdampak pada sinar yang masuk ke retina semakin sedikit. Jadi kalau dokter menyarankan atau melarang menyetir malam hari, usahakan sejak sore sudah tidak lagi menyetir. 

  1. Kemampuan Mendengar.

Sebagian lansia sudah berkurang kemampuan mendengarnya. Untuk itu, alangkah baiknya melakukan pengecekan pendengaran. Bila pendengaran sudah berkurang, mintalah saran dokter untuk meningkatkan pendengaran. Bila perlu, pasang tanda di bagian belakang mobil bahwa pengemudi mobil tidak mendengar dengan baik. Dengan demikian pengemudi di belakang tidak hanya membunyikan klakson tetapi juga memberi tanda dengan lampu.

3.Pastikan Tubuh dalam Kondisi Fit.

Kompromi dengan kemampuan motorik yang menurun saat lanjut usia. Lakukan pengecekan kondisi fisiknya sebelum berkendara. Lakukan konsultasi sekaligus pemeriksaan dengan dokter, untuk memastikan respons pikiran dan tubuh masih normal, penglihatan tajam, serta koordinasi gerak belum melambat. Cek pula kesehatan kaki sebelum mengemudi. Khusus yang kerap nyeri di kaki, jangan paksakan diri untuk berkendara sendiri.

  1. Perhatikan Kondisi Mobil. 

Upayakan mobil dalam kondisi yang prima dengan fasiitas yang lengkap. Perhatikan pula kenyamanan kursi pengemudi. Kursi yang tidak nyaman membuat punggung terasa sakit. Untuk itu, cermati kursi pengemudi, bila perlu tambahkan dengan bantal khusus. Apalagi bila ingin melakukan perjalanan jauh.

  1. Bawa Dokumen Berkendara

Bawalah dokumen berkendara meliputi kartu identitas diri, Surat Izin Mengemudi (SIM), dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Selipkan pula di selembar kertas daftar nomor darurat di mobil. Misalnya, nomor kepolisian, keluarga terdekat, dan perusahaan asuransi.Ini untuk mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Utami Sri Rahayu

Sumber:

seniorliving.org
ugm.ac.id

Sumber foto:
-Freepik

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.