Penelitian membuktikan, dengan memasukkan ragam makanan ini dalam menu harian, dapat mencegah atau menunda gangguan pendengaran terkait usia.
dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, tak jarang kita jumpai lansia yang mengalami penurunan fungsi pendengaran. Kondisi ini tentulah menimbulkan kesulitan bagi lansia untuk berkomunikasi dengan keluarga dan orang lain, yang pada akhirnya bukan tak mungkin akan membuatnya merasa terisolasi.
Sebenarnya kita bisa, lo, mencegah atau setidaknya menunda datangnya penurunan fungsi pendengaran ini. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang dapat membantu mencegah gangguan pendengaran seiring bertambahnya usia. Apa saja? Yuk, kita cermati satu per satu di bawah ini.
# MAGNESIUM
Defisiensi magnesium (Mg) dapat memengaruhi daya pendengaran seseorang. Mineral ini sangat berperan untuk memperbaiki tinitus (suara bising di dalam telinga, dapat berupa dengung atau gemuruh) dan kehilangan daya rungu/pendengaran.
Hasil penelitian terhadap pencarian calon anggota militer baru menunjukkan, asupan magnesium sesedikit apa pun setiap hari, sangat membantu melindungi alat pendengaran dari kerusakan akibat suara bising meriam, senapan, dan bom. Mereka yang mengonsumsi magnesium mengalami gangguan lebih ringan dibanding yang tidak mengonsumsinnya. Bahkan, mereka yang tidak mengonsumsi magnesium dapat mengalami kerusakan telinga secara permanen. Dapat disimpulkan, kekurangan konsumsi magnesium disertai paparan kebisingan secara terus-menerus akan meningkatkan risiko gangguan pendengaran dua kali lebih besar.
Manfaat lain dari magnesium untuk membantu proses metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan, selain juga membantu meredakan pusing hebat.
Orang dewasa dan lansia membutuhkan asupan magnesium sebanyak 350 mg per hari untuk pria dan 320 mg untuk perempuan (AKG 2013). Magnesium dapat diperoleh dari avokad, pisang, kentang, kacang-kacangan, produk susu, dan sayuran berwarna hijau gelap, semisal brokoli. Jika asupan magnesium melalui makanan tak mencukupi, tambahkan dengan konsumsi suplemen. Untuk hasil yang lebih baik, barengi dengan mengonsumsi suplemen vitamin B6. Daging ayam dan pisang merupakan sumber vitamin B6.
# FOLAT
Tubuh kita membutuhkan antioksidan tingkat tinggi setiap hari. Nah, makanan seperti bayam, asparagus, kacang-kacangan, dan telur adalah sumber antioksidan yang ideal lantaran kandungan folatnya. Makanan ini dapat melindungi jaringan saraf halus di telinga bagian dalam dan terbukti mengurangi risiko gangguan pendengaran hingga 20%!
Para peneliti menemukan, folat, yang juga dikenal sebagai asam folat dalam bentuk sintesisnya, dapat mengurangi kemungkinan mengalami gangguan pendengaran terkait usia. Folat juga dapat ditemukan dalam hati, brokoli, buncis, dan lentil, serta produk biji-bijian yang diperkaya semisal sereal sarapan. Cara yang bahkan lebih mudah untuk mendapatkan folat yang cukup adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin B9 atau vitamin B kompleks.
# ASAM LEMAK OMEGA-3
Asam lemak omega-3 rantai panjang sangat penting, terutama untuk menjaga kesehatan otak dan organ pendengaran. Partisipan studi penelitian yang mengonsumsi dua porsi makanan mengandung omega-3 terbukti 42% lebih rendah untuk menghadapi gangguan pendengaran terkait usia. Para peneliti percaya omega-3 mempertahankan aliran darah ke telinga. Ikan kaya akan omega-3, seperti salmon, makerel, dan sarden, sangat berguna dalam mencegah gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia. Masukkan makanan ini ke dalam menu Anda setidaknya dua kali seminggu.
# VITAMIN ESENSIAL
Vitamin C dan E merupakan sumber antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel-sel sehat terkait pendengaran. Kedua vitamin ini banyak terdapat pada sayuran dan buah, seperti jeruk, apel, kiwi, dan nanas. Almond dan minyak bunga matahari juga kaya akan vitamin C dan E. Jika asupan vitamin C dan E kurang terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi, maka suplemen vitamin sangat membantu.
Nah, Sobat Muda Peduli Lansia, jangan lupa memasukkan ragam makanan di atas dalam menu harian keluarga demi mencegah/menunda munculnya gangguan pendengaran saat lansia. Menghindari paparan suara keras yang berbahaya dan melindungi telinga dari cedera, tentunya juga perlu dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan pendengaran. *
Sumber:
- Hidden Hearing
- Southwestern Hearing Centers
- Winarno, FG. Bioteknologi Penuaan – Peran Pangan dalam Peremajaan Kulit. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2018