Diabetes Kala Muda, Alzheimer Saat Lansia

Diabetes Kala Muda, Alzheimer Saat Lansia

Orang dewasa dengan diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi untuk mengalami demensia hingga alzheimer.

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, penyakit yang satu ini, diabetes, boleh jadi cukup akrab di telinga kita. Diabetes telah menjadi ancaman serius kesehatan global.

International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan, epidemi diabetes di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat. Indonesia menempati peringkat keenam di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Meksiko dengan jumlah penyandang diabetes usia 20—79 tahun sekitar 10,3 juta orang.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) juga memperlihatkan peningkatan angka prevalensi diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang.

DIABETES & ALZHEIMER

Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Dengan demikian, penderitanya akan memiliki kadar gula darah yang cenderung tinggi.

Alzheimer adalah kelainan otak progresif dan fatal yang secara bertahap menghancurkan ingatan dan kemampuan seseorang untuk belajar, bernalar, membuat penilaian, berkomunikasi, dan melakukan kegiatan sehari-hari. Ketika alzheimer berkembang, individu mungkin memiliki perubahan dalam kepribadian dan perilaku, seperti kecemasan, kecurigaan atau agitasi, serta delusi.

Penelitian menemukan, diabetes dapat memengaruhi alzheimer. Orang dewasa dengan diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi untuk mengalami demensia hingga alzheimer.

Komplikasi lain dari diabetes adalah penyakit ginjal dan kebutaan pada usia di bawah 65 tahun, juga amputasi, disabilitas, hingga kematian. Diabetes mengurangi usia harapan hidup sebesar 5—10 tahun. Pada dasarnya, apa pun jenis diabetes yang diidap, penderitanya akan mengalami penurunan kualitas hidup yang berarti.

CERDIK MENCEGAH & MENGENDALIKAN DIABETES

Mencegah lebih baik daripada mengobati, pepatah ini sudah tak asing lagi, ya, Sobat Muda Peduli Lansia. Jika sudah telanjur mengidap diabetes, pengobatan rutin harus dilakukan. Pada prinsipnya, pengobatan diabetes adalah mengendalikan kadar gula darah dengan baik.

Untuk mencegah dan mengendalikan diabetes, Kemenkes menganjurkan masyarakat melakukan aksi CERDIK, yaitu:

  1. Cek kesehatan secara teratur untuk megendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko mudah sakit, periksa tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara teratur.
  2. Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.
  3. Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berolahraga, berjalan kaki, membersihkan rumah. Upayakan dilakukan dengan baik, benar, teratur, dan terukur.
  4. Diet yang seimbang dengan mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah dan sayur minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, hindari makanan/minuman yang manis atau yang berkarbonasi.
  5. Istirahat cukup.
  6. Kelola stres dengan baik dan benar.

Sobat Muda Peduli Lansia, yuk, cegah diabetes! Apalagi, sebagian besar diabetes tipe 2 sesungguhnya dapat dicegah, lantaran penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat. Jikapun sudah telanjur mengidap diabetes, lakukan pengobatan rutin dan kendalikan dengan cara CERDIK agar kelak tak mengalami alzheimer maupun komplikasi lainnya. *

Sumber:

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.