11 APRIL HARI PARKINSON SEDUNIA

11 APRIL HARI PARKINSON SEDUNIA

Penetapan 11 April sebagai Hari Parkinson Sedunia berkaitan dengan tanggal kelahiran Dr. James Parkinson (1755—1824), orang pertama yang menjadikan Parkinson dikenali sebagai suatu kondisi medis.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, hari ini 11 April 2024, kita bukan hanya memperingati Hari Kanker Tulang Nasional. Pada tanggal yang sama ini, 11 April, kita juga memperingati World Parkinson’s Day (WPD) atau Hari Parkinson Sedunia.

Penetapan 11 April sebagai Hari Parkinson Sedunia berkaitan dengan tanggal kelahiran Dr. James Parkinson (1755—1824). Parkinson dikenali sebagai suatu kondisi medis pada 1817 berkat karya dokter asal London ini, “Essay on the Shaking Palsy”.

Setiap tahun seluruh dunia memperingati Hari Parkinson Sedunia pada 11 April untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit Parkinson.

SEJARAH HARI PARKINSON SEDUNIA

Hari Parkinson Sedunia diadakan pertama kali pada 11 April 1997 oleh European Parkinson’s Disease Association (EPDA) yang sekarang dikenal sebagai Parkinson Eropa. Acara tersebut disponsori bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hari Parkinson Sedunia perdana juga menandai peluncuran Piagam Parkinson Eropa. Piagam ini memfokuskan pada penderita Parkinson, keluarga mereka, dan profesional kesehatan untuk bekerja sama guna meningkatkan profil Parkinson dan meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini. Berbagai tokoh dan pembuat kebijakan di seluruh dunia pun mendukung piagam tersebut.

WHO kemudian membentuk Kelompok Kerja Penyakit Parkinson pada Mei 1997. Selanjutnya, Desember 2003 di Mumbai, India diluncurkan Deklarasi Global yang pertama tentang penyakit Parkinson. Tujuannya adalah mendorong perubahan sikap terhadap penyakit Parkinson.

Pada konferensi Hari Parkinson Sedunia ke-9 yang diadakan di Luksemburg (2005), tulip merah diadopsi sebagai simbol resmi penyakit Parkinson. (*)

Sumber:
Parkinson’s Europe
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.