21 September: HARI ALZHEIMER SEDUNIA

21 September: HARI ALZHEIMER SEDUNIA

Hari Alzheimer Sedunia yang diperingati setiap tahun pada 21 September tak terlepas dari Bulan Alzheimer Sedunia.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, Hari Alzheimer Sedunia yang diperingati setiap tahun pada 21 September tak terlepas dari Bulan Alzheimer Sedunia. Tujuan peringatan untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesalahpahaman tentang demensia dan Alzheimer.

Peringatan Hari Alzheimer Sedunia juga bertujuan menyemangati dan mendukung keluarga pasien yang terkena Alzheimer guna mengatasi dan melawannya. Penyakit Alzheimer bukan hanya memengaruhi pasien, tetapi juga keluarga dan teman-teman mereka.

Penyakit Alzheimer bukan hanya memengaruhi pasien, tetapi juga keluarga dan teman-teman mereka.

Sebagai bagian dari Bulan Alzheimer Sedunia, Hari Alzheimer Sedunia mengusung tema yang sama, “Time to act on dementia, Time to act on Alzheimer’s” (Saatnya bertindak terhadap demensia, Saatnya bertindak terhadap Alzheimer ).

Hari Alzheimer Sedunia diperkenalkan pertama kali pada 21 September 1994 di Edinburgh, bertepatan dengan peringatan 10 tahun Alzheimer’s Disease International (ADI), federasi internasional asosiasi Alzheimer dan demensia di seluruh dunia yang didirikan pada 1984.

ADI pula, bersama WHO, yang meluncurkan kampanye Bulan Alzheimer pertama pada September 2012. Dalam sebuah penelitian diketahui, rata-rata 2 dari 3 orang di seluruh dunia kurang memahami penyakit Alzheimer dan demensia terkait di negara mereka.

Rata-rata 2 dari 3 orang di seluruh dunia kurang memahami penyakit Alzheimer dan demensia terkait di negara mereka.

Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yang paling umum, mencakup 60—80 persen dari semua kasus demensia di seluruh dunia. Penyakit ini mendapat namanya dari “Alois Alzheimer”, psikiater asal Jerman yang pertama kali menemukan gangguan ini saat merawat seorang wanita pada 1901.

Alzheimer adalah gangguan otak yang parah yang menyebabkan hilangnya ingatan dan kebingungan. Alzheimer tidak dapat disembuhkan dan bersifat progresif, tetapi diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mengurangi gejalanya. (*)

Sumber: Pace Hospitals
Foto: Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.