22 Juli 2024 – HARI OTAK SEDUNIA: Brain Health and Prevention

22 Juli 2024 – HARI OTAK SEDUNIA: Brain Health and Prevention

Diperingati setiap tanggal 22 Juli sejak 2014, Hari Otak Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang gangguan neurologis yang memengaruhi individu di seluruh dunia.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, World Brain Day (WBD) atau Hari Otak Sedunia merupakan salah satu perayaan tahunan terpenting di dunia.

Hari Otak Sedunia ditetapkan oleh WFN (World Federation of Neurology) sebagai peringatan di seluruh dunia. WFN adalah organisasi internasional yang beranggotakan para ahli saraf dari berbagai negara.

Diperingati setiap tanggal 22 Juli sejak 2014, WBD bertujuan meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang gangguan neurologis yang memengaruhi individu di seluruh dunia.

Pilihan 22 Juli sebagai tanggal peringatan Hari Otak Sedunia, selain untuk menghormati pendirian WFN pada 1957 di Belgia, juga penyusunan konstitusi pertama organisasi tersebut.

WFN juga bertanggung jawab atas beberapa publikasi dan terbitan berkala yang ditujukan untuk memajukan penelitian neurologi dan mengedukasi  khalayak yang lebih luas mengenai bidang tersebut.

Saat ini, WFN adalah salah satu asosiasi profesional terkuat di dunia, dengan jangkauan yang terus meningkat. WFN menjadi salah satu promotor penelitian neurologi dan kesehatan otak yang paling terkemuka di dunia.

Hari Otak Sedunia 2024 berfokus pada tema penting “Brain Health and Prevention” (Kesehatan Otak dan Pencegahan). WFN memimpin inisiatif ini bekerja sama dengan keenam wilayah WFN untuk mengadvokasi pentingnya kesehatan otak dan tindakan pencegahan. (*)

Sumber: National Today, World Federation of Neurology  Foto: Freepik

 

APA ITU KESEHATAN OTAK?

Kesehatan otak mengacu pada seberapa baik fungsi otak seseorang di beberapa area. Aspek-aspek kesehatan otak meliputi:

  • Kesehatan kognitif: Seberapa baik kita berpikir, belajar, dan mengingat.
  • Fungsi motorik: Seberapa baik kita melakukan dan mengontrol gerakan, termasuk keseimbangan.
  • Fungsi emosional: Seberapa baik kita menafsirkan dan merespons emosi, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan.
  • Fungsi taktil: Seberapa baik kita merasakan dan merespons sensasi sentuhan, termasuk tekanan, rasa sakit/nyeri, dan suhu
  • Fungsi sensorik: Seberapa baik kita melihat, mendengar, mengecap/merasakan, dan mendeteksi bau

Kesehatan otak dapat dipengaruhi oleh perubahan pada otak yang berkaitan dengan usia; cedera, seperti stroke atau cedera otak traumatis; gangguan mood, seperti depresi, gangguan penggunaan narkoba, atau kecanduan; dan penyakit seperti Alzheimer serta demensia terkait. (*)

Sumber: National Institute on Aging (NIA), Juni 2024

 

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.