10 MEI – HARI LUPUS SEDUNIA: PENYAKIT AUTOIMUN YANG LEBIH BANYAK MENYERANG PEREMPUAN

10 MEI – HARI LUPUS SEDUNIA: PENYAKIT AUTOIMUN YANG LEBIH BANYAK MENYERANG PEREMPUAN

Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang dapat merusak bagian tubuh mana pun. Lupus lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki. Hingga kini belum ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan lupus.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, setiap tahun pada 10 Mei, kita memperingati World Lupus Day atau Hari Lupus Sedunia. Hingga kini belum ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan lupus.

Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang dapat merusak bagian tubuh mana pun (kulit, persendian, dan/atau organ dalam tubuh). Kronis berarti tanda dan gejalanya cenderung berlangsung lebih lama dari enam minggu dan sering kali bertahun-tahun atau seumur hidup.

Pada penderita lupus, ada yang tidak beres dengan sistem kekebalannya, yaitu bagian tubuh yang melawan virus, bakteri, dan kuman (“penyerang asing”, seperti flu). Biasanya sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan protein yang disebut antibodi yang melindungi tubuh dari penyerang ini.

Autoimun berarti sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara penyerang asing dengan jaringan sehat tubuh dan menciptakan autoantibodi yang menyerang serta menghancurkan jaringan sehat. Autoantibodi ini menyebabkan peradangan, rasa sakit/nyeri, dan kerusakan di berbagai bagian tubuh.

TENTANG HARI LUPUS SEDUNIA

Hari Lupus Sedunia ditetapkan pada 2004 oleh Lupus Foundation of America pada kesempatan Kongres Internasional ke-7 tentang Lupus dan Penyakit Terkait, yang diselenggarakan di New York City.

Hari Lupus Sedunia yang disponsori World Lupus Federation (WLD) bertujuan menyatukan kelompok lupus di seluruh dunia serta menyampaikan pesan yang kuat dan menarik tentang dampak lupus secara fisik, ekonomi, emosional, dan sosial pada masyarakat di seluruh dunia.

World Lupus Federation (WLD)

Federasi Lupus Dunia (WLD) merupakan sebuah koalisi organisasi pasien lupus dari seluruh dunia, yang bersatu untuk meningkatkan kualitas hidup orang-orang yang terkena lupus. Melalui upaya terkoordinasi di antara afiliasinya, WLD bekerja untuk memperluas inisiatif global yang menciptakan kesadaran dan pemahaman lebih besar tentang lupus, memberikan edukasi dan layanan kepada orang-orang yang hidup dengan penyakit ini, serta melakukan advokasi atas nama mereka.

Hari Lupus Sedunia berfokus pada perlunya peningkatan layanan perawatan kesehatan pasien, peningkatan penelitian mengenai penyebab dan pengobatan lupus, diagnosis dan pengobatan lupus yang lebih dini, serta data epidemiologi yang lebih baik mengenai lupus di seluruh dunia.

Peringatan tahunan ini berfungsi untuk menggalang organisasi lupus dan orang-orang yang terkena dampak penyakit ini di seluruh dunia untuk tujuan yang sama, yaitu memberikan perhatian dan sumber daya yang lebih besar dalam upaya mengakhiri penderitaan yang disebabkan oleh penyakit autoimun yang melumpuhkan dan berpotensi fatal ini.

MASALAH KESEHATAN GLOBAL

Lupus menjadi masalah kesehatan global. Lupus menyerang orang-orang di seluruh belahan dunia. Meskipun beberapa kelompok orang lebih sering terserang lupus dibandingkan kelompok lainnya, lupus dapat menyerang orang-orang dari segala usia, ras, etnis, dan jenis kelamin.

Setiap hari, lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia berjuang melawan konsekuensi kesehatan yang sering kali melemahkan akibat lupus yang mereka derita. Penyakit autoimun ini berpotensi fatal dan dapat merusak hampir semua bagian tubuh, termasuk kulit, jantung, paru-paru, ginjal, dan otak.

LEBIH BANYAK DIDERITA OLEH WANITA

Lupus lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki. Lupus paling sering terjadi pada wanita usia 15 hingga 44. Sekitar 9 dari 10 diagnosis lupus terjadi pada wanita berusia 15 hingga 44,2 tahun.

Wanita yang menderita lupus berisiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan lain yang umum terjadi pada wanita, seperti penyakit jantung dan osteoporosis. Lupus juga dapat menyebabkan masalah kesehatan ini terjadi lebih awal dalam kehidupan wanita dengan lupus daripada wanita yang tidak menderita lupus.

Sayangnya, sebagian besar orang tidak menyadari penyakit lupus dan sering salah mengira penyakit ini sebagai artritis. Banyak orang tidak menyadari bahwa lupus ada sampai mereka atau seseorang yang mereka kenal didiagnosis mengidap penyakit tersebut. Hal inilah yang menjadi tujuan Hari Lupus Sedunia. (*)

Sumber:
CDC
National Today
World Lupus Day
World Lupus Federation
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.