Sebuah penelitian menunjukkan, orang-orang berusia pertengahan 60-an percaya bahwa usia tua dimulai pada usia 75. Namun, usia tidak selalu berkorelasi dengan status kesehatan. Bagaimana persepsi orang tentang penuaan, itulah yang dapat memengaruhi kesehatan mereka.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, umumnya yang kita tahu tentang lansia adalah 60 tahun ke atas. Sebenarnya, kapan “usia tua” dimulai? Ternyata bukan 60 tahun, melainkan dimulai pada ulang tahun ke-75!
Tampaknya, awal usia tua mengalami perubahan seiring dengan semakin panjangnya usia harapan hidup dan usia pensiun, juga semakin baiknya kesehatan fisik dan mental di usia senja.
Sebuah penelitian menunjukkan, orang-orang berusia pertengahan 60-an percaya bahwa usia tua dimulai pada usia 75. Semakin tua usia seseorang, mereka berpikir semakin lambat pula dimulainya usia tua.
Penelitian ini diterbitkan Senin (22/04/2024) dalam jurnal Psychology and Aging kepunyaan American Psychological Association.
USIA TUA DIMULAI LEBIH LAMBAT
Para peneliti menganalisis data dari sekitar 14.000 partisipan dalam German Aging Survey, yang mempelajari usia tua sebagai tahapan kehidupan di Jerman. Para peserta lahir antara 1911 dan 1974 dan mengikuti survei ini pada usia 40 hingga 85.
Para partisipan melaporkan persepsi mereka tentang usia tua hingga delapan kali lipat selama 25 tahun. Untuk setiap 4—5 tahun yang berlalu, mereka melaporkan bahwa usia tua dimulai satu tahun lebih lambat dari penilaian terakhir mereka.
Partisipan yang lahir lebih awal (1911—1935) berpendapat, usia tua dimulai lebih awal dibandingkan dengan partisipan yang lahir setelah 1935.
“Persepsi atau konsepsi kita tentang usia tua jelas bergeser di sepanjang sejarah. Orang-orang yang saat ini berada di usia paruh baya atau lanjut usia percaya bahwa usia tua dimulai lebih lambat daripada rekan-rekan mereka 10 atau 20 tahun yang lalu,” kata Markus Wettstein, penulis utama studi ini.
Lebih lanjut, psikolog di Universitas Humboldt Berlin ini menjelaskan, perubahan tersebut bisa jadi lantaran peningkatan angka harapan hidup. Usia harapan hidup orang Jerman saat ini sekitar 81 tahun, naik dari 71 tahun pada 1974.
Banyak orang di Jerman juga hidup lebih sehat dan lebih lama. Penelitian menunjukkan peningkatan dalam kesehatan jantung, kemampuan kognitif, dan kualitas hidup secara keseluruhan pada populasi lansia di negara tersebut dari waktu ke waktu.
“Orang-orang yang merasa lebih muda juga percaya bahwa usia tua dimulai lebih lambat,” kata Wettstein.
Namun, partisipan penelitian yang lebih kesepian, memiliki lebih banyak penyakit kronis, atau dilaporkan memiliki kondisi kesehatan yang buruk, lebih cenderung percaya bahwa usia tua dimulai lebih awal.
Rata-rata perempuan berpikir usia tua dimulai sekitar 2,4 tahun lebih lambat dibandingkan laki-laki.
MELEPASKAN STEREOTIPE NEGATIF TENTANG LANSIA
Namun, Jacqui Smith, profesor psikologi pada Universitas Michigan yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengingatkan, hasil penelitian ini mungkin tidak berlaku di negara lain, karena pandangan budaya tentang penuaan dan tren sejarah berbeda-beda di setiap komunitas.
Di AS, misalnya, angka harapan hidup menurun selama pandemi Covid, dari 79 tahun pada 2019 menjadi 76 tahun pada 2021. Tak demikian halnya di Jerman, angka harapan hidup cukup konsisten sejak 2014.
Menurut Smith, penelitian ini menawarkan wawasan tentang bagaimana perspektif masyarakat terhadap penuaan berubah seiring bertambahnya usia.
“Banyak penelitian yang kita lihat dalam literatur hanya mengambil satu gambaran dari fenomena ini, pada satu titik waktu tertentu,” katanya. “Apa yang ditambahkan oleh penelitian ini adalah membandingkan orang-orang berbeda yang lahir pada waktu berbeda pula, dan jelas-jelas telah melalui banyak perubahan historis yang berbeda dalam hidup mereka.”
John Rowe, profesor health policy and aging di Universitas Columbia, yang juga tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan, “Menurut saya, hal ini menegaskan, setidaknya di Jerman, bahwa usia 70 tahun adalah usia 60 tahun yang baru.”
Rowe berteori bahwa orang-orang mungkin mulai melepaskan stereotip negatif tentang lansia dan melihat mereka sebagai orang yang lebih mampu atau gesit daripada di masa lalu.
Namun, baik Rowe maupun Wettstein juga mengatakan, beberapa orang dalam penelitian ini mungkin sengaja mengecualikan diri mereka sendiri dari kategori usia lanjut/tua karena mereka melihatnya sebagai hal yang tidak diinginkan.
“Beberapa orang memiliki pandangan negatif tentang lansia, sehingga tidak ingin dikaitkan dengan mereka,” kata Rowe. “Jadi, kalau mereka berumur 70 tahun, mereka akan mengatakan bahwa usia tua dimulai pada usia 75 tahun. Namun, ketika mereka mencapai usia 75 tahun, mereka akan mengatakan bahwa usia tua dimulai pada usia 80 tahun.”
Bagaimana kaitannya dengan kesehatan?
Tentu saja, usia tidak selalu berkorelasi dengan status kesehatan. Kita tidak bisa menyamakan transisi usia secara umum dengan cara manusia berfungsi, kata Smith. Namun, persepsi orang tentang penuaan dapat memengaruhi kesehatan mereka.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, keyakinan negatif tentang bertambahnya usia berkaitan dengan tingkat stres yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Sebaliknya, penelitian menunjukkan, orang yang memiliki pandangan positif tentang penuaan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami demensia dan cenderung hidup lebih lama daripada orang-orang yang memiliki pandangan negatif tentang penuaan.
Orang-orang yang menganggap dirinya lebih muda dari usia yang sebenarnya, juga menunjukkan penurunan daya ingat yang lebih lambat, kinerja kognitif yang lebih baik, dan berkurangnya gejala-gejala depresi. Tak demikian halnya dengan mereka yang menganggap dirinya lebih tua, justru memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. (*)
Sumber:
NBC News
Foto:
Freepik