HIDUP SENDIRI SETELAH USIA 60, APA YANG PERLU DIKETAHUI?

HIDUP SENDIRI SETELAH USIA 60, APA YANG PERLU DIKETAHUI?

Lebih dari 30 persen orang dewasa di atas 45 tahun mengalami kesepian dan hampir seperempat lansia 65 tahun ke atas dianggap mengalami isolasi sosial.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, bersosialisasi dan hidup berdampingan dengan orang lain merupakan bagian penting dari jiwa manusia karena manusia adalah makhluk sosial.

Kita telah “diprogram” untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang-orang. Kalau kita mengingkari hal ini, dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental, seperti depresi.

Sebanyak 27 persen orang Amerika berusia 60 ke atas hidup sendirian. Jumlah ini tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara lain.  Aljazair dan Afghanistan, misalnya, jumlah lansia yang tinggal sendirian kurang dari 5 pertsen.

Bagaimana di Indonesia? Melansir GoLantang, sebanyak 7,25 persen lansia tinggal sendirian.

 

MENGAPA LANSIA TINGGAL SENDIRI?

Ada beberapa alasan lansia di atas 60 tahun hidup sendiri, di antaranya:

  • Karena pilihan sendiri.
  • Kematian pasangan.
  • Perceraian
  • Tidak memiliki anak.
  • Tidak ada keluarga yang masih hidup.
  • Tidak ada keluarga yang tinggal di dekatnya

 

SENDIRIAN BELUM TENTU KESEPIAN

Sendirian tidak selalu sama dengan kesepian. Sendirian berarti tidak ada orang lain di tempat kita berada dan kita mungkin tidak masalah dengan hal itu.

Kesepian adalah masalah yang sama sekali berbeda. Kesepian berasal dari keadaan emosional yang merasa terisolasi.

Seseorang mungkin mendambakan kebersamaan dengan orang lain. Namun, karena alasan apa pun, hal itu tidak terjadi dan yang ia miliki hanyalah perasaan hampa serta kerinduan akan persahabatan.

Kesepian dapat menyebabkan kondisi kesehatan tertentu jika tidak ada tindakan untuk mengatasinya.

KESEPIAN MERUPAKAN MASALAH SERIUS PADA LANSIA

Sebuah laporan menemukan, lebih  dari 30 persen orang dewasa di atas 45 tahun mengalami kesepian. Ditemukan juga, hampir seperempat lansia 65 tahun ke atas dianggap mengalami isolasi sosial.

Isolasi sosial menyebabkan kesepian yang mendalam dan hal ini dapat memunculkan beberapa kondisi kesehatan.

 

Penelitian menunjukkan:

  • Kesepian menyebabkan atau meningkatkan depresi, bunuh diri, dan kecemasan.
  • Pasien gagal jantung yang mengalami kesepian memiliki kemungkinan meninggal empat kali lebih besar.
  • Seseorang yang mengalami isolasi sosial jauh lebih besar kemungkinannya untuk meninggal lebih dini akibat kondisi, seperti serangan jantung, stroke, atau diabetes.
  • Kesepian dapat mengganggu tidur, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan kadar stres.
  • Seseorang yang terisolasi secara sosial mempunyai kemungkinan 50 persen lebih besar terkena demensia.
  • Seseorang yang terisolasi secara sosial memiliki hubungan sosial yang buruk, atau kesepian memiliki peningkatan risiko stroke sebesar 32 persen dan peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 29 persen.
  • Kesepian dapat menjadi pertanda penurunan fungsi dan bahkan kematian pada lansia di atas 60 tahun.

 

Oleh karena itu, lansia yang hidup sendiri dan mengalami kesepian, perlu berbuat sesuatu untuk mengatasinya agar terhindar dari risiko kondisi kesehatan tertentu. Ketahui apa saja kiatnya di sini. (*)

Sumber:
WebMD
Foto:
Freepik
 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.