APA YANG HARUS DIPERHATIKAN TENTANG MAKANAN UNTUK MENCAPAI DAN MEMPERTAHANKAN BERAT BADAN YANG SEHAT?

APA YANG HARUS DIPERHATIKAN TENTANG MAKANAN UNTUK MENCAPAI DAN MEMPERTAHANKAN BERAT BADAN YANG SEHAT?

Perubahan gaya hidup dapat membantu kita mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat. Salah satunya dengan memperhatikan makanan.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, perubahan gaya hidup dapat membantu kita mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat setelah usia 50. Salah satunya dengan memperhatikan makanan.

APA YANG DIMAKAN?

# Perbanyak konsumsi protein.

Beberapa penelitian menunjukkan, mengonsumsi lebih banyak protein saat mencoba menurunkan BB dapat membantu lansia menghilangkan lebih banyak lemak dan mempertahankan lebih banyak massa otot daripada jika mengonsumsi makanan rendah protein. Bila mungkin, hubungi ahli diet untuk meminta nasihat tentang bagaimana cara menambahkan lebih banyak protein ke dalam makanan kita.

# Lebih banyak buah dan sayur.

Studi observasional menunjukkan, asupan buah dan sayuran yang lebih banyak berkaitan dengan fungsi otot yang lebih baik. Selain rendah kalori, buah-buahan dan sayuran juga mengandung banyak nutrisi penting untuk membantu tubuh berfungsi lebih baik dan dapat membantu mengurangi risiko berbagai kondisi.

# Biji-bijian utuh lebih baik.

Beberapa penelitian menunjukkan, konsumsi biji-bijian secara signifikan dapat mengurangi keseluruhan asupan energi dan BB pada orang dewasa yang kelebihan BB.

HINDARI CAMILAN DAN MINUMAN MANIS

Daripada mengonsumsi makanan manis saat lapar, sebaiknya konsumsi camilan sehat, seperti kacang-kacangan. Beberapa penelitian menunjukkan, mengonsumsi kacang-kacangan dalam porsi yang sehat secara teratur tidak berdampak pada BB seseorang. Sebaliknya, mengemil makanan manis cenderung menyebabkan penambahan berat badan.

Mengonsumsi minuman manis berkarbonasi seperti soda, atau bahkan jus buah, dapat berarti kita meminum lebih banyak gula daripada yang kita sadari. Hal ini dapat mempersulit penurunan BB. Sebaiknya pilih air putih atau teh herbal agar tetap terhidrasi sambil menurunkan BB.

TIDAK MELEWATKAN WAKTU MAKAN

Melewatkan waktu makan untuk mengurangi asupan kalori mungkin terlihat seperti ide yang bagus, tetapi hal ini sebenarnya dapat merugikan penurunan BB. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara melewatkan sarapan dan obesitas. Artinya, ada kemungkinan melewatkan waktu makan dapat menyebabkan BB bertambah, bukan malah menurunkannya.

MAKAN DENGAN PENUH PERHATIAN

Sering kali orang makan sambil melakukan hal lain, entah sambil bekerja di meja kerja atau sambil menonton TV.  Padahal, fokus pada hal lain selagi makan dapat menyebabkan orang makan berlebihan. Pasalnya, mereka cenderung kurang berkonsentrasi pada apa yang mereka rasakan dan mungkin masih akan terus makan meski sebetulnya telah kenyang.

Sebaliknya, makan dengan penuh perhatian alias fokus pada makanan yang kita konsumsi, dapat membantu menurunkan BB. Saat kita makan dengan penuh kesadaran, akan membantu kita mengenali kapan kita merasa kenyang.

KETIKA MAKAN DI LUAR

Sewaktu makan di luar atau di restoran, sulit bagi kita untuk mengetahui seberapa banyak lemak dan gula tambahan yang terkandung dalam hidangan. Lain hal bila kita memasaknya sendiri di rumah, kita dapat yakin dengan apa yang masuk dalam tubuh kita. Tentu boleh saja sesekali makan di luar atau mencicipi hidangan restoran. Namun, hindari memesan makanan berkalori tinggi, seperti makanan yang digoreng. Hidangan yang dipesan pun sebaiknya satu macam saja dengan porsi yang lebih kecil.

Sahabat Lansia, meskipun menurunkan BB setelah usia 50 akan lebih sulit, mengubah gaya hidup dapat membantu mencapai dan mempertahankan BB yang sehat. Kita dapat meminta bantuan ahli gizi atau berkonsultasi dengan dokter. Dokter juga dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor mendasar yang mungkin berkontribusi terhadap penambahan BB atau mempersulit pencapaian BB yang sehat. (*)

Sumber:
Medical News Today
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.