Jika direncanakan dengan benar, pola makan vegetarian adalah cara sehat untuk memenuhi kecukupan nutrisi tubuh. Penelitian menemukan, pola makan vegetarian dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Bagaimana dengan lansia?
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, bulan November diawali dengan World Vegan Day atau Hari Vegan Sedunia.
Mengutip situs The Vegan Society, Hari Vegan Sedunia diciptakan pada 1994 untuk menandai peringatan 50 tahun Masyarakat Vegan dan diperingati setiap 1 November. Peringatan yang berlangsung sebulan penuh ini menjadikan November sebagai Bulan Vegan Sedunia.
Pola makan vegan termasuk salah satu jenis pola makan vegetarian. Definisi paling sederhana dari diet vegetarian adalah pola makan bebas daging, ikan, dan unggas. Diet vegetarian disebut juga pola makan nabati. Namun, pola makan vegetarian berbeda-beda dalam hal makanan yang dikonsumsi.
JENIS DIET VEGETARIAN
- Diet Lakto-vegetarian: Tidak termasuk daging, ikan, unggas, dan telur, serta makanan yang mengandungnya; membolehkan produk susu, seperti susu, keju, yogurt, dan mentega.
- Diet Ovo-vegetarian: Menghindari daging, unggas, makanan laut, dan produk susu; membolehkan telur.
- Diet Lakto-ovo Vegetarian: Menghindari daging, ikan, dan unggas; membolehkan produk susu dan telur.
- Diet Pescatarian: Menghindari semua daging dan unggas; membolehkan ikan.
- Diet Vegan: Produk hewani sama sekali tidak termasuk dalam pola makan ini. Artinya, mereka yang menjalani diet vegan tidak mengonsumsi daging, unggas, ikan, makanan laut, telur, dan produk susu, serta makanan yang mengandung produk tersebut.
- Semi-vegetarian atau diet fleksibel: Beberapa orang mengikuti pola makan yang sebagian besar berbasis tumbuhan. Namun, mereka tetap mengonsumsi daging, susu, telur, unggas, dan ikan sesekali atau dalam jumlah kecil.
VEGETARIAN DAN KESEHATAN
Kebanyakan dokter dan ahli gizi sepakat bahwa pola makan rendah lemak yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Beberapa temuan penelitian:
- Mengurangi atau menghilangkan daging merah dari makanan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
- Pola makan vegan atau vegetarian dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.
- Penganut vegetarian memiliki trigliserida, kadar glukosa, tekanan darah, dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah.
- Pola makan kaya serat, vitamin, mineral, isoflavon (kedelai, buncis, kacang tanah, dan banyak lagi), dan karotenoid (wortel, ubi jalar, brokoli, kangkung, bayam, tomat, paprika merah, dan banyak lagi), tampaknya melindungi terhadap penyakit, termasuk kanker, jika menjadi bagian dari gaya hidup yang sadar kesehatan.
- Sebuah penelitian selama 11 tahun di Jerman terhadap 1.900 vegetarian menemukan lebih sedikit kematian akibat kanker perut, usus besar, dan paru-paru pada peserta penelitian dibandingkan pada populasi umum, terutama peserta yang mempraktikkan vegetarian setidaknya selama 20 tahun. Namun, mereka berpendapat faktor-faktor lain, seperti berat badan dan jumlah olahraga, kemungkinan besar memengaruhi angka kematian pada vegetarian yang mereka teliti.
VEGETARIAN DAN NUTRISI
Pola makan tanpa daging memang menyehatkan, tetapi vegetarian, terutama vegan, perlu memastikan mereka mendapatkan cukup vitamin B12, kalsium, zat besi, dan zink.
Academy of Nutrition and Dietetics memperingatkan risiko kekurangan vitamin B12 pada vegetarian dan vegan. Vitamin B12 secara alami hanya ditemukan pada produk hewani. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan kebutaan, juga kelemahan otot, kesemutan, dan mati rasa. Untuk itu, para vegan harus menyertakan suplemen B12.
Vegan dan ovo-vegetarian, yang mengonsumsi telur tetapi tidak mengonsumsi susu, perlu mencari makanan (sayuran hijau tua, tahu, edamame, kacang kedelai, butternut squash, minuman non-susu yang diperkaya kalsium) atau suplemen yang dapat mengimbangi hilangnya kalsium dari makanan mereka. Kalsium sangat penting untuk melindungi dari osteoporosis atau penipisan tulang.
LANSIA DAN VEGETARIAN
Pola makan vegetarian, jika direncanakan dengan benar, adalah cara sehat untuk memenuhi kecukupan nutrisi tubuh orang-orang dari segala usia, juga wanita hamil dan menyusui.
Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, seperti dilansir dari situs KlikDokter, lansia boleh menjalani diet vegetarian.
“Pola makan vegetarian itu memiliki manfaat yang baik, menjauhkan dari beberapa kondisi kronis yang sering menyerang lansia, seperti diabetes, hipertensi, kanker, penyakit jantung, dan penyakit lainnya,” ucap dr. Iqbal.
Namun, dr. Iqbal mengingatkan, harus dipastikan bahwa lansia tidak memiliki penyakit kronis atau sedang menjalani pengobatan tertentu. Selain itu, diet vegetarian dapat membuat tubuh kehilangan beberapa gizi penting, salah satunya protein.
Itulah mengapa, pola makan vegetarian perlu direncanakan. Sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi guna membantu merancang pola makan vegetarian yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan keukupan nutrisi. (*)
Sumber:
WebMD
Mayo Clinic
Foto:
Freepik.com