SEPTEMBER: BULAN ALZHEIMER SEDUNIA “Never too early, never too late”

SEPTEMBER: BULAN ALZHEIMER SEDUNIA “Never too early, never too late”

Bulan Alzheimer Sedunia merupakan kampanye internasional dari Alzheimer’s Disease International yang berlangsung setiap September. Kampanye ini sangat penting untuk mengubah persepsi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Alzheimer dan demensia.

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, setiap tahun kita memperingati Bulan Alzheimer Sedunia pada bulan September, sementara Hari Alzheimer Sedunia jatuh pada tanggal 21 September.

Bulan Alzheimer Sedunia merupakan kampanye internasional dari Alzheimer’s Disease International (ADI) yang berlangsung setiap September. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan publik akan penyakit Alzheimer dan semua jenis demensia.

Berdasarkan Laporan Alzheimer Dunia 2019,  banyak orang masih percaya bahwa demensia adalah bagian alami dari penuaan. Padahal, demensia bukan bagian normal dari penuaan! Karena itulah, betapa pentingnya kampanye ini untuk mengubah persepsi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Alzheimer dan demensia.

Demensia adalah istilah umum untuk kumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan yang memengaruhi otak. Gangguan ini berdampak pada memori, pemikiran, perilaku, dan emosi. Yang paling umum adalah penyakit Alzheimer dan memengaruhi sebanyak 50—60% orang dengan demensia.

Baca juga:Kenali Demensia, Kenali Alzheimer

Tidak pernah ada kata terlalu dini, tidak pernah ada kata terlambat.

Kampanye Bulan Alzheimer Sedunia 2023 mengusung tema “Never too early, never too late” (Tidak pernah terlalu dini, tidak pernah terlambat). Tema ini berpusat pada faktor-faktor risiko dan pengurangan risiko.

Tujuannya untuk menekankan pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor risiko demensia. Juga, mengambil langkah-langkah pengurangan risiko yang proaktif untuk menunda dan bahkan mungkin mencegah timbulnya demensia. Hal ini mencakup strategi pengurangan risiko berkelanjutan bagi individu yang telah menerima diagnosis.

Ada peningkatan kesadaran bahwa penyakit Alzheimer dan demensia lainnya dapat dimulai bertahun-tahun sebelum timbulnya gejala. Demikian pula kesadaran akan intervensi kesehatan otak seumur hidup dan pilihan yang dapat diambil.

Dengan jumlah penderita demensia di seluruh dunia yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050, maka pemahaman dan respons terhadap faktor-faktor risiko yang terkait dengan kondisi ini menjadi sangat mendesak.

Baca juga: Polusi Udara Meningkatkan Risiko Terkena Demensia

Sepenggal Sejarah

Adalah Alois Alzheimer, seorang psikiater Jerman, yang mengidentifikasi penyakit ini untuk pertama kalinya tahun 1901 pada seorang wanita Jerman berusia 50 tahun. Delapan dekade kemudian, tepatnya tahun 1984, berdirilah Alzheimer’s Disease International (ADI).

Pada hari jadinya yang ke-10 tahun 1994, ADI mengumumkan peresmian Hari Alzheimer Sedunia tanggal 21 September, sementara Bulan Alzheimer Sedunia baru dimulai pada 2012. ADI mengoordinasikan Hari Alzheimer Sedunia dan Bulan Alzheimer Sedunia di seluruh dunia, bekerja sama dengan organisasi dan asosiasi anggota untuk menyelenggarakan acara dan menciptakan kesadaran publik akan penyakit ini.

Setiap tahun, ADI merilis World Alzheimer Reports (Laporan Alzheimer Dunia). Laporan yang pertama diluncurkan di Hari Alzheimer Sedunia pada 2009. Setiap laporan membahas topik yang berbeda, tetapi laporan sebelumnya tetap menjadi sumber informasi penting dengan relevansi global. ADI membuat laporan tersebut dari berbagai peneliti, universitas, dan penulis internasional yang sangat dihormati.

Laporan Alzheimer Dunia tahun ini (2023) akan membahas secara mendalam strategi pengurangan risiko demensia.

Dengan terus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan global tentang penyakit ini, diharapkan masyarakat, keluarga, komunitas, dan pemerintah dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan. (*)

Sumber:
www.alzint.org
www.alzheimers.org.uk
nationaltoday.com
Foto:
www.freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.