Ada berbagai jenis faktor risiko demensia. Salah satunya, polusi udara. Polusi udara dapat meningkatkan risiko terkena demensia. Kenali faktor risiko lainnya. Beberapa faktor risiko demensia tidak dapat dihindari. Di sisi lain, ada banyak faktor risiko demensia yang dapat dihindari atau setidaknya dikurangi.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, bulan September adalah Bulan Alzheimer Sedunia. Secara khusus ada Hari Alzheimer Sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 September.
Kampanye Bulan Alzheimer Sedunia 2023 mengusung tema “Never too early, never too late” (Tidak pernah terlalu dini, tidak pernah terlambat). Tema ini menekankan pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor risiko demensia.
Selain itu, tema ini juga menekankan pentingnya mengambil langkah-langkah pengurangan risiko untuk menunda dan bahkan mungkin mencegah timbulnya demensia. Termasuk, pengurangan risiko berkelanjutan bagi individu yang telah menerima diagnosis.
Baca juga: September – Bulan Alzheimer Sedunia
Demensia sepintas kilas.
Kata “demensia” menggambarkan sekelompok gejala yang seiring waktu dapat memengaruhi ingatan, pemecahan masalah, bahasa, dan perilaku. Demensia bukan bagian alami dari penuaan. Demensia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit yang dapat merusak sel-sel saraf otak.
Ada banyak jenis demensia, tetapi penyakit Alzheimer adalah yang paling umum. Yang paling umum berikutnya adalah demensia vaskular. Jenis demensia lainnya adalah demensia dengan badan Lewy (Dementia with Lewy bodies/DLB) dan demensia frontotemporal (Frontotemporal Dementia (FTD).
Apa yang dimaksud risiko?
Risiko seseorang terkena demensia adalah kemungkinan mereka akan mengalami demensia pada suatu saat dalam hidupnya. Setiap orang memiliki peluang terkena demensia, tetapi beberapa orang memiliki peluang lebih besar dibandingkan yang lain. Orang-orang ini berada pada “risiko yang lebih tinggi”.
Apa artinya faktor risiko?
Faktor risiko adalah sesuatu yang diketahui meningkatkan peluang seseorang terkena suatu kondisi. Misalnya, penuaan merupakan faktor risiko demensia. Artinya, seseorang yang berusia di atas 75 lebih berisiko terkena demensia dibandingkan seseorang yang berusia di bawah 75.
Jika seseorang memiliki faktor risiko, ia memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengidap penyakit tersebut. Akan tetapi, tidak ada kepastian bahwa penyakit tersebut akan berkembang.
Contoh, tidak semua orang yang merokok akan mengidap penyakit jantung dan tidak semua orang yang menderita penyakit jantung pernah menjadi perokok. Namun, merokok merupakan faktor risiko kuat untuk penyakit jantung.
Baca juga: Kegemukan Meningkatkan Peluang Terkena Demensia
Apa saja faktor risiko demensia?
Ada beberapa faktor risiko demensia yang diketahui. Beberapa faktor hanya sedikit meningkatkan risiko, sementara faktor lain meningkatkan kemungkinan orang terkena. Adapun faktor risiko terbesar penyakit Alzheimer dan demensia lainnya adalah bertambahnya usia.
Meskipun usia meningkatkan risiko, demensia bukanlah bagian normal dari penuaan. Ada lebih dari 20 gen yang memengaruhi risiko seseorang terkena demensia.
Risiko seseorang terkena demensia juga dapat meningkat karena:
- Jenis kelamin dan hormon seks
- Etnis tertentu.
- Jumlah “cadangan kognitif” – kemampuan otak untuk mengatasi penyakit.
- Kondisi kesehatan lainnya, jika ada, seperti: faktor kardiovaskular, gangguan pendengaran, depresi, dan cedera otak traumatis.
- Gaya hidup, misalnya, merokok dan penggunaan alkohol berlebihan.
- Paparan polusi udara.
Baca juga: Demensia Vaskular Jenis Demensia Umum Kedua Setelah Alzheimer
Apakah semua jenis demensia memiliki faktor risiko yang sama?
Faktor risiko di atas adalah demensia yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer, dan penyakit jantung atau pembuluh darah (demensia vaskular), kecuali dinyatakan lain. Sangat sedikit penelitian yang mengamati secara spesifik faktor risiko jenis demensia yang kurang umum, seperti demensia frontotemporal (FTD) atau demensia dengan badan Lewy (DLB).
Baca juga: Kenali Gejala Demensia Frontotemporal yang Dialami Aktor Bruce Willis
Bisakah menghindari demensia dengan menghindari faktor risiko?
Beberapa faktor risiko demensia tidak dapat dihindari, seperti penuaan dan gen. Namun ada banyak faktor risiko yang dapat dihindari atau setidaknya dikurangi, semisal merokok. Melakukan hidup sehat adalah pilihan untuk menghindari beberapa faktor risiko demensia. Faktor risiko lain mungkin memerlukan dukungan dari para pengambil kebijakan untuk memperbaiki kualitas udara akibat polusi udara, misalnya.
Penting diingat, seseorang mungkin masih terkena demensia jika mereka menghindari faktor risiko dan memiliki “risiko rendah”. Memiliki risiko yang rendah hanya membuat kecil kemungkinan seseorang terkena demensia, bukan berarti pasti terhindar dari demensia. (*)
Sumber:
www.alzint.org
www.alzheimers.org.uk
Foto:
www.freepik.com