Kecukupan Cairan Tubuh Memperlambat Penuaan dan Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

Kecukupan Cairan Tubuh Memperlambat Penuaan dan Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

Studi menemukan, tubuh yang tetap terhidrasi dengan baik mampu memperlambat penuaan dan mencegah kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan paru-paru. Bahkan, kecukupan cairan tubuh juga menjadikan panjang umur.

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, coba tengok lansia terkasih di rumah, apakah beliau sudah cukup minum? Kurang minum dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Padahal, kecukupan cairan tubuh sangat penting.

Orang dewasa yang tetap terhidrasi dengan baik akan lebih sehat dan mengembangkan lebih sedikit kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan paru-paru, serta hidup lebih lama. Tak demikian halnya dengan mereka yang tidak mendapatkan cukup cairan.

Demikian hasil studi National Institutes of Health (NIH) yang diterbitkan di jurnal eBioMedicine, Januari 2023.

Kadar natrium serum.

Para peneliti menggunakan data kesehatan yang dikumpulkan dari 11.255 orang dewasa selama periode 30 tahun. Mereka menganalisis hubungan antara kadar natrium serum dan berbagai indikator kesehatan. Kadar natrium serum akan meningkat ketika asupan cairan berkurang.

Para peneliti menemukan, orang dewasa dengan kadar natrium serum di atas kisaran normal lebih mungkin mengembangkan kondisi kronis dan menunjukkan tanda-tanda penuaan biologis. Tak demikian halnya dengan mereka yang memiliki kadar natrium serum dalam kisaran sedang. Orang dewasa dengan tingkat yang lebih tinggi juga lebih mungkin meninggal pada usia yang lebih muda.

“Hasilnya menunjukkan bahwa hidrasi yang tepat dapat memperlambat penuaan dan memperpanjang hidup bebas penyakit,” kata Natalia Dmitrieva, Ph.D., penulis studi dan peneliti pada Laboratory of Cardiovascular Regenerative Medicine di National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), bagian dari NIH.

Dinilai melalui 15 penanda kesehatan.

Para peneliti menilai informasi yang dibagikan para peserta studi selama lima kunjungan medis. Dua kunjungan pertama ketika mereka berusia 50-an dan yang terakhir ketika mereka berusia antara 70—90-an.

Sebelumnya, saat pemeriksaan awal, para peneliti mengecualikan orang dewasa dengan kadar natrium serum tinggi atau dengan kondisi mendasar, seperti obesitas, karena dapat memengaruhi kadar natrium serum. Tujuannya, untuk memberikan perbandingan yang adil antara korelasi hidrasi dengan hasil kesehatan.

Selanjutnya, para peneliti mengevaluasi bagaimana kadar natrium serum berkorelasi dengan penuaan biologis. Penilaiannya melalui 15 penanda kesehatan. Ini termasuk faktor-faktor, seperti tekanan darah sistolik, kolesterol, dan gula darah. Faktor-faktor itu memberi wawasan tentang seberapa baik fungsi sistem kardiovaskular, pernapasan, metabolisme, ginjal, dan kekebalan setiap orang. Mereka juga menyesuaikan faktor-faktor seperti usia, ras, jenis kelamin biologis, status merokok, dan hipertensi.

Mereka menemukan, orang dewasa dengan kadar natrium serum normal yang lebih tinggi—dengan kisaran normal antara 135—146 miliekuivalen per liter (mEq/L)—cenderung menunjukkan tanda-tanda penuaan biologis yang lebih cepat. Hal ini didasarkan pada indikator, seperti kesehatan metabolisme dan kardiovaskular, fungsi paru-paru, dan peradangan.

Contohnya, orang dewasa dengan kadar natrium serum di atas 142 mEq/L memiliki kemungkinan peningkatan 10—15% untuk menjadi lebih tua secara biologis daripada usia kronologisnya. Ini dibandingkan dengan kisaran antara 137—142 mEq/L, sedangkan kadar di atas 144 mEq/L berkorelasi dengan peningkatan 50%.

Kadar 144,5—146 mEq/L dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini sebesar 21% dibandingkan dengan kisaran antara 137—142 mEq/L.

Orang dewasa dengan kadar natrium serum di atas 142 mEq/L memiliki peningkatan risiko hingga 64% untuk mengembangkan penyakit kronis, seperti gagal jantung, stroke, fibrilasi atrium dan penyakit arteri perifer, serta penyakit paru-paru kronis, diabetes, dan demensia. Sebaliknya, orang dewasa dengan kadar natrium serum antara 138—140 mEq/L memiliki risiko paling rendah terkena penyakit kronis.

Asupan Cairan

Dmitrieva mencatat, kebanyakan orang dapat dengan aman meningkatkan asupan cairan mereka untuk memenuhi tingkat yang direkomendasikan. Asupan cairan ini bukan hanya air, tetapi juga dapat diperoleh dari cairan lain, seperti jus atau sayuran dan buah-buahan dengan kandungan air yang tinggi.

National Academies of Medicine menunjukkan, sebagian besar wanita mengonsumsi sekitar 6—9 cangkir (1,5—2,2 liter) cairan setiap hari dan untuk pria sebanyak 8—12 cangkir (2—3 liter).

Orang dengan kondisi kesehatan tertentu mungkin memerlukan bimbingan medis.  “Tujuannya untuk memastikan pasien mendapat cukup cairan, sambil menilai faktor-faktor, seperti obat-obatan, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan,” kata Manfred Boehm, M.D., penulis studi yang juga Direktur Laboratory of Cardiovascular Regenerative Medicine.

“Penurunan kadar air dalam tubuh adalah faktor paling umum yang meningkatkan natrium serum. Itulah sebabnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa tetap terhidrasi dengan baik dapat memperlambat proses penuaan dan mencegah atau menunda penyakit kronis,” kata Dmitrieva.

Sobat Muda Peduli Lansia, jangan lupa perhatikan asupan cairan lansia terkasih di rumah. Perhatikan juga kecukupan cairanmu, ya. (*)

Sumber:
www.nhlbi.nih.gov

Foto:
www.freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.