Sangat penting dukungan bagi orang yang hidup dengan demensia dan keluarganya setelah diagnosis.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, Bulan Alzheimer Sedunia merupakan kampanye internasional dari Alzheimer’s Disease International yang berlangsung setiap September. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan publik akan penyakit Alzheimer dan semua jenis demensia.
Berdasarkan Laporan Alzheimer Dunia 2019, banyak orang masih percaya bahwa demensia adalah bagian alami dari penuaan. Padahal, demensia bukan bagian normal dari penuaan!
Demensia adalah istilah umum untuk kumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan yang memengaruhi otak. Gangguan ini berdampak pada memori, pemikiran, perilaku, dan emosi. Yang paling umum adalah penyakit Alzheimer dan memengaruhi sebanyak 50—60 persen orang dengan demensia.
Adapun tema Bulan Alzheimer Sedunia tahun ini masih sama, yaitu ”Know Dementia, Know Alzheimer’s”, namun beda fokus. Tahun lalu (2021), tema ini berfokus pada diagnosis, tanda-tanda peringatan demensia, efek lanjutan COVID-19 pada komunitas demensia global, dan banyak lagi. Nah, tahun ini (2022), fokusnya pada dukungan pasca-diagnosis. Betapa penting dukungan bagi orang yang hidup dengan demensia dan keluarganya setelah diagnosis.
SEPENGGAL SEJARAH
Adalah Alois Alzheimer, seorang psikiater Jerman, yang mengidentifikasi penyakit ini untuk pertama kalinya di tahun 1901 pada seorang wanita Jerman berusia 50 tahun. Delapan dekade kemudian, tepatnya tahun 1984, didirikan Alzheimer’s Disease International (ADI).
Di hari jadinya yang ke-10 pada 1994, ADI mengumumkan peresmian Hari Alzheimer Sedunia pada 21 September, sementara Bulan Alzheimer Sedunia baru dimulai pada 2012. ADI mengoordinasikan Hari Alzheimer Sedunia dan Bulan Alzheimer Sedunia di seluruh dunia, bekerja sama dengan organisasi dan asosiasi anggota untuk menyelenggarakan acara dan menciptakan kesadaran publik akan penyakit ini.
Setiap tahun, ADI merilis World Alzheimer Reports (Laporan Alzheimer Dunia). Laporan yang pertama diluncurkan di Hari Alzheimer Sedunia pada 2009. Setiap laporan membahas topik yang berbeda, namun laporan sebelumnya tetap menjadi sumber informasi penting dengan relevansi global. Laporan tersebut dibuat oleh ADI dari berbagai peneliti, universitas, dan penulis internasional yang sangat dihormati. Seperti tema kampanye tahun ini, laporan 2022 akan berpusat pada pasca-diagnosis.
Dengan terus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan global tentang penyakit ini, diharapkan masyarakat, keluarga, komunitas, dan pemerintah dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan. (*)
Sumber:
www.alzint.org
www.alzheimers.org.uk
nationaltoday.com
Foto:
www.alzint.org