Memiliki orangtua yang semakin menua, kita perlu mengenali tanda-tanda kapan saatnya kita tidak lagi boleh membiarkan orangtua yang lansia ini tanpa bantuan dan pengawasan.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, orangtua pada umumnya tidak ingin menyusahkan anak, sehingga sekalipun mereka mengalami kesulitan, mereka hampir tak pernah meminta bantuan. Itulah mengapa, memiliki orangtua yang semakin menua, kita perlu mengenali tanda-tanda kapan saatnya kita tidak lagi boleh membiarkan orangtua yang lansia ini tanpa bantuan dan pengawasan. Tentu saja dengan tetap memberikan kebebasan kepada mereka untuk melakukan hal-hal yang memang masih dapat mereka lakukan secara mandiri. Artinya, intervensi kita sesuai dengan kebutuhan, demi keamanan/keselamatan mereka.
1. Perubahan kebiasaan makan.
Anda melihat ada perubahan kebiasaan makan pada orangtua Anda yang lansia. Mereka menunjukkan ketiadaan nafsu makan, melewatkan waktu makan atau tidak makan, dan mengalami penurunan berat badan.
2. Perubahan dalam kebersihan pribadi.
Coba perhatikan, ketika Anda berdekatan dengan mereka, apakah Anda mencium bau badan yang menyengat atau bau urine? Bisa jadi orangtua Anda mengalami kesulitan untuk mandi sendiri atau mengalami masalah inkontinensia urine. Lansia sering kali tidak mau mengungkapkan kepada anak-anak mereka jika mengalami masalah dengan perawatan pribadi mereka. Oleh karena itu, waspadai jika terdapat perubahan dalam penampilan, pakaian, dan bau mereka, juga kebersihan mulut, telinga, dan kuku.
3. Perubahan kondisi rumah.
Rumah atau kamar tidur mereka yang dulu rapi, sekarang berantakan dan kotor, seperti tidak terawat sama sekali.
4. Tidak melakukan interaksi sosial.
Mengurangi atau menghentikan partisipasi dalam kegiatan yang dulunya penting dan menyenangkan, seperti berjalan-jalan atau makan bersama teman dan ibadah keagamaan. Mereka juga tidak tertarik lagi dengan hobi atau kegiatan yang dulu mereka sukai. Kesepian dan tidak melakukan interaksi sosial dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental dan fisik yang lebih cepat.
5. Terdapat cedera fisik.
Coba perhatikan, apakah orangtua Anda memiliki memar, luka, atau goresan yang tidak biasa? Ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami masalah dengan keseimbangan dan kemampuan fisik. Perhatikan bagaimana mereka bergerak dan apakah mereka tampak goyah. Jatuh bertanggung jawab atas lebih dari 50% rawat inap terkait cedera pada orang berusia di atas 65. Jatuh dapat mengakibatkan cedera serius seperti patah tulang pinggul, cedera otak traumatis, atau patah lengan. Cedera fisik lain, semisal luka bakar, bisa jadi karena ketumpahan minyak/air panas saat memasak.
6. Menunjukkan kelupaan dan kebingungan.
Orangtua Anda kerap menanyakan pertanyaan yang sama selama satu sesi percakapan, tersesat saat pulang dari warung/toko yang langganan, tidak tahu lagi cara mengoperasikan remote, melewatkan janji penting, lupa minum obat atau minum obat dengan lebih/kurang dari dosis yang diresepkan, atau minum obat pada waktu yang salah, lupa mematikan kompor setelah masak, lupa mematikan keran air di wastafel, dll. Kemudian yang berkaitan dengan keuangan, bisa jadi mereka lupa membayar tagihan (listrik/PAM/asuransi, misalnya) atau justru lebih bayar (membayarnya dua kali atau lebih), merasa kehilangan uang, mengira punya lebih banyak uang di rekening, membeli barang yang sama lebih dari satu kali, dll.
7. Perubahan perilaku yang tidak biasanya.
Umpama, menjadi sangat keras kepala, pendiam, paranoid, gelisah, atau sebentar-sebentar membuat panggilan telepon, utamanya ke anak. (*)
Sumber:
eldercare.acl.gov
healthylivingnet.com
Foto:
www.freepik.com